Senin, 24 November 2008

thx god ... for this hardest day

hi to all of bloggers,nice to meet you ,wa;ah bahasa inggeris an...saya seneng bisa nulis lagi,setelah udah lama ga nulis ( ngedit ngedit kalee...) wah, yang pasti mulai hari ini, saya undang anda yang punya cerita seputar rutinitas anda/ terutama tentang polemikkehidupan kita sehari hari, mulai urusan rumah sampai kantor atau bhakan halhalremeh temeh yang anda temui dalamperjalanan anda selama ke kantor atau pulang ke rumah.... salam hangat dari vincent, vincent's wife and ... hehehe vincent junior....

Selasa, 22 Juli 2008

Lawak asli dalam negeri yang juga dari Nol besar

siapa yang tidak kenal dengan Warkop Prambors?

mereka biasa ngetop dengan nama Trio DKI adalah grup lawak yang awal dibentuk, sudah ada yang namanya Nanu Mulyono, Rudy Badil, Wahyu Sardono, Kasino Hadiwibowo dan Indrojoyo Kusumonegoro, lima mahasiswa Universitas Indonesia, Jakarta.

ereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Warkop yang merupakan singkatan dari "Warung Kopi" di radio Prambors. Acara lawakan setiap jum'at malam antara jam 20.30 s/d jam 21.15, disiarkan Radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias “Menteng pinggir.”

Dalam acara itu, Rudi Badil sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Ubai (Ansori). Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam, kadang berperan sebagai Mas Bei, Acing/Acong (Cina) dan Buyung (Padang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Tulo (Batak). Dono sendiri hanya berperan sebagai Mas Slamet.

Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot Radio Prambors, Timmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMP IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personil gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa di tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar 20.000. uang itu dirasakan para personil Warkop besar sekali, namun toh habis untuk traktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana, sebelum manggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi nyatanya hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar 'lahir' sebagai bintang baru dalam dunia lawak indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar 1 juta per pertunjukan atau dibagi empat orang, seorang pas kebagian 'no pek go ceng'.

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim 'upeti' kepada radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktek 'upeti' itu.

Setelah puas manggung dan ngobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Melalui film, personil Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor 15 juta per-satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran duit, karena hampir tiap tahun mereka membintangi satu film di dekade 80-an. Malah beberapa tahun ada dua film Warkop sekaligus.

Kebanyakan film Warkop memang tidak dapat diedarkan secara internasional karena masalah pelanggaran hak cipta, yaitu digunakannya musik oleh komposer Henry Mancini tanpa ijin atau mencantumkan namanya dalam film. Beberapa film yang beredar di antaranya Mana Tahaaan... (1979), Gengsi Doong (1980), Pintar Pintar Bodoh (1980), Ge-Er (1980), Manusia 6.000.000 Dollar (1981), IQ Jongkok (1981), Setan Kredit (1981), Dongkrak Antik (1982), Chips (1982), Maju Kena Mundur Kena (1983), Itu Bisa Diatur (1984), Tahu Diri Dong (1986), Kesempatan Dalam Kesempitan, Gantian Dong Parkit, Pokoknya Beres, Jodoh Boleh Diatur, Atas Boleh Bawah Boleh (1986), Sama Juga Bohong (1986), Salah Masuk (1994), Pencet Sana Pencet Sini (1996), Saya Suka Kamu Punya, Mana Bisa Tahan, Lupa Aturan Main, Sabar Dulu Doong...!, Malu-malu Mau, Makin Lama Makin Asik, Sudah Pasti Tahan, Bagi-Bagi Dong, Godain Kita Dong, Saya Duluan Dong, Bisa Naik Bisa Turun, Bebas Aturan Main.

Dalam era televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas memulai serial televisi sendiri. Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama.

Hingga saat ini personil Warkop yang masih ada hanya Indro. Kasino meninggal pada tahun 1997, sedangkan Dono menyusul pada tahun 2001. Indro sendiri sekarang telah mendirikan sebuah Persatuan Artis dan Pelawak Indonesia (PASKI). Di mana ia menjadi ketuanya

Untuk mewadahi aspirasi para penggemar Warkop, sekarang telah berdiri Lembaga Warkop DKI yang merupakan bentuk resmi ikatan kekeluargaan antara putra-putri Dono, Kasino dan Indro, mereka juga telah membuat websitenya. Visi dan misi Lembaga Warkop DKI ini adalah singkat, menjadi wadah aspirasi para penggemar WarkopDKI di manapun untuk tetap dapat merasakan, membayangkan, dan bernostalgia diblog ini

Dan yang pasti sampai detik anda membaca ini, belum ada grup sebesar mereka. ada yang mau mencoba?

(vincent dari banyak sumber)

Spielberg : profesor film yang tidak pernah sekolah film

Dalam dunia perfilman Amerika ini mulai menunjukkan kreatifitasnya pada perfilman Hollywood sejak tahun 70-an. Mungkin dialah pembuat film paling populer di dunia karena tiga film garapannya ("E.T. the Extra-Terrestrial" 1981; "Jurassic Park" 1993; "Jaws" 1975) masuk ke dalam jajaran 10 film top sepanjang masa. Rumah produksi miliknya yang terdahulu, Amblin Entertainment juga sukses membuat film hit seperti "Gremlins" (1984), "Back to the Future" (1985) dan "Who Framed Roger Rabbit" (1988).

Spielberg sukses mengombinasikan sudut pandang personalnya dan nilai-nilai epik modern yang dibutuhkan untuk menciptakan film blockbuster. Sejumlah film garapan Spielberg merupakan pengembangan dari special effects yang mutakhir, baik dari segi visual maupun aura yang tercipta. Spielberg bukanlah seorang teknokrat, ia juga bukan seorang intelektual serius yang mendalami science fiction. Spielberg menggunakan elemen sci-fi dan fantasi tapi ia menghindari ide-ide cenderung berat. Karya-karyanya telah memberi pengaruh besar pada akhir abad ke-20, terutama untuk film-film bertema sci-fi.

Tidak seperti orang seangkatannya, Spielberg tidak mengikuti kelas khusus film di universitas. Ia belajar secara otodidak ketika ia berusia 16 tahun dan membuat film sci-fi pertamanya "Firelight", film berdurasi 2 jam yang hanya diputar di daerah Phoenix, AZ. Film pendeknya, "Amblin'" (1969) berhasil memukau para eksekutif Universal Studio dan mereka memutuskan untuk mengangkat Spielberg sebagai pegawai. Ia melakukan debut penyutradaraannya pada film TV “Night Gallery” (NBC, 1969). Ia kemudian menggarap "Columbo" dan "Marcus Welby, M.D." Salah satu Film TV garapannya, "Duel" (ABC, 1972), tentang seorang salesman (Dennis Weaver) yang dikejar truk disel raksasa yang pengendaranya tidak terlihat, dirilis di Eropa dan mendapat kritik positif dan juga kesuksesan komersil.

Film teatrikal Spielberg yang pertama, "The Sugarland Express" (1974) dibuat berdasarkan kisah nyata perempuan Texas dan perjuangannya untuk mendapatkan hak asuh atas anaknya. Film ini menekankan pada nilai-nilai keluarga dan menegaskan posisinya sebagai sutradara yang filmnya wajib ditonton. Film kedua Spielberg, “Jaws” lebih diterima di pasaran karena temanya yang lebih up to date. Film yang bercerita tentang hiu ganas ini dengan mudah membawa Spielberg ke dalam daftar sutradara kelas A.

Film selanjutnya, "Close Encounters of the Third Kind" (1977), meperlihatkan minatnya pada dunia anak-anak. Walaupun tema film cenderung menakutkan, alien yang ditampilkan dalam film ini justru digambarkan sebagai sosok yang tidak berbahaya. Setelah menggarap 2 film blockbuster, Spielberg menggarap sebuah film komedi kolosal berbudget besar “1941” (1979) film ini berkisah tentang paranoia yang terjadi di kota kecil di daerah California, setelah peristiwa Pearl Harbor. Film ini dianggap sebagai film yang gagal walupun masih menghasilkan keuntungan. Selanjutnya, Spielberg memilih untuk bekerja dengan pengawasan produser ternama, George Lucas. Film garapannya kali ini berjudul “Raiders of the Lost Ark” (1981). Film ini memperkenalkan sosok Indiana Jones (Harisson Ford), seorang arkeolog dan petualang yang kemudian menjadi figur layar lebar terkenal setelah 2 film James Bond gagal dipasaran. Selama proses produksi, Spielberg merasa khawatir karena lokasi pengambilan gambar yang masih liar. Ia menjadi santai ketika di waktu senggang ia membuat cerita untuk film yang menampilkan figur anak-anak dan alien. Cerita inilah yang kemudian menjadi sebuah film terkenal, "E.T. The Extra-Terrestrial".

Sebagian besar film-film garapan sutradara yang lahir di Cincinnati, Ohio, 18 Desember 1946 ini, berkisah tentang hal-hal yang mengganggu sebuah keluarga dan hal-hal rutin yang ada dalam keseharian sebagai suatu kejahatan. Dalam film “Jaws,” sebuah pelabuhan yang aman dan pantai tempat berlibur diserang oleh hiu putih yang sangat ganas. Pahlawan dalam "The Sugarland Express" dan trilogi Indiana Jones diciptakan dari dunia normal yang kemudian menjadi dunia yang dipenuhi dengan petualangan, walaupun pada film yang kedua menghadirkan konsekuensi yang tragis. Sebagai pembuat film yang masih muda, Spielberg lebih memilih tema petualangan di dunia anak-anak (contohnya pada film "E.T.") daripada film kekerasan yang bersetting pada dunia nyata. Kolaborasinya dengan George Lucas dalam “Indiana Jones and the Temple of Doom" (1984), secara terpisah memiliki beberapa aspek rasis dan imperialis. Bahkan dalam karyanya yang mengadaptasi novel Alice Walker "The Color Purple" (1985), walaupun ada unsur rasis, kekerasan dalam rumah tangga dan lesbianisme, film ini telah menciptakan kembali gaya film Disney. Spielberg memang kurang memiliki kapasitas untuk membuat film horor, namun ia sukses menggantikan Tobe Hooper dalam penggarapan film "Poltergeist" (1982).

Perhatian spielberg pada aspek artistik dan komersil film dimulai pada pertengahan ahun 80-an, ketika ia memberikan lebih banyak waktu untuk memproduksi film. Ia memproduksi film-film yang temanya berbeda dari biasanya. Setelah film "The Color Purple" dan "Empire of the Sun", ia menggarap “Always" (1989), film romantis pertamanya dimana ia juga memasukkan unsur komitmen emosional, kehilangan dan kematian. Filmnya yang selanjutnya "Indiana Jones and the Last Crusade" (1989) menjadikan Harrison Ford dan Sean Connery sebagai pusat perhatian.

Melaui film Amblin, Spielberg melanjutkan produksi film fantasi, animasi dan genre film yang konvensional sampai tahun 90-an. Ia bahkan memperluas karyanya sampai serial antologi TV fantasi, "Amazing Stories" (NBC, 1985-87), untuk acara ini ia menjadi eksekutif produser dan membuat banyak cerita untuk acara tersebut. Namun, acara ini dinilai tidak memuaskan dan hanya satu seri yang cukup diminati, "Family Dog." Ia mendapat sukses besar ketika ia mebuat serial animasi anak-anak seperti “Tiny Toon Adventures" (1990-95), "Steven Spielberg Presents Animaniacs" (Fox, 1993-95; WB, 1995-1998 ) dan "Steven Spielberg Presents Pinky and the Brain" (The WB, 1995-1998); bersama dengan "Freakazoid" (1995-1997) dan juga "Toonsylvania" (1998). Keterlibatan Spielberg dengan animasi retro berkualitas tinggi dimulai ketika ia mebuat film "Who Framed Roger Rabbit?" (1988) yang merupakan film animasi perintis yang menggabungkan interaksi antara karakter hidup dengan kreasi animasi.

Pada layar lebar, "Hook" (1991) mengobati kerinduan para pecinta film fantasi. Film yang berbudget 60 juta dollar yang dibintangi oleh Dustin Hoffman, Robin Williams, and Julia Roberts, berhasil dalam jajaran film box office. Spielberg kemudian membuat film "Jurassic Park", sebuah film berbudget 70 juta dollar yang merupakan adaptasi dari novel karya Michael Crichton, berkisah tentang dinosaurus yang membawa bencana. Film ini dipenuhi dengan special effect yang menakjubkan. Dengan publisitas seadanya, film ini berhasil menjuarai box office dan menjadi salah satu film terlaris sepanjang tahun 90an.

Spielberg sedang membahas paska produksi "Jurassic Park" di Paris ketika George Lucas menawarkan penggarapan film drama tentang peristiwa Holocaust, "Schindler's List" (1993) di Polandia. Dibuat dalam bentuk film hitam-putih dan tanpa bintang besar, film drama dokumentasi yang berkisah tentang penderitaan orang Yahudi yang menjadi korban kekerasan Nazi. Film ini menghasilkan respek yang sangat positif bagi perjalanan karir Spielberg. Film ini mengantarkan Spielberg sebagai seorang master dalam dunia perfilaman. (Film ini mendapat 7 Oscar, termasuk untuk kategori Best Picture dan Best Director).

Ia kemudian membuat sequel "The Lost World: Jurassic Park" (1997) dan drama historis "Amistad" (1997). Pada tahun berikutnya, ia menyutradarai film yang berkisah tentang Perang Dunia II "Saving Private Ryan". Sebuah film fiksi berdurasi 3 jam yang menghasilkan 200 juta dollar dan 11 nominasi Oscar. Pada musim gugur tahun 1994, bersama dengan David Geffen dan Jeffrey Katzenberg, Spielberg membentuk sebuah perusahaan hiburan multimedia, DreamWorks SKG, yang dapat memproduksi live-action dan figur animasi, program TV, perekam dan software interaktif komputer dengan pengeluaran yang lebih efisien.

Produksi pertama DreamWorks kurang mendapat perhatian, namun tidak demikian dengan "Spin City" (ABC, 1996- ) yang menjadi hit. Sementara itu, "Champs" (ABC, 1996) dan "High Incident" (ABC, 1996-97) datang dan pergi begitu saja. Film pertama garapan DreamWorks "The Peacemaker" (1997), sebuah thriller tentang nuklir, tidak terlalu suikses di box office. Namun, studio tersebut mulai meraih sukses ketika ia bekerjasama dengan studio lain dalm memproduksi film-film, seperti "Saving Private Ryan," "Shrek," "The Ring," "Gladiator," "Galaxy Quest," "American Beauty," "A Beautiful Mind," "Meet the Parents" dan "Minority Report."

Spielberg juga meraih sukses pada televisi, ia menjadi eksekutif produser dalam drama yang berlatar rumah sakit, "ER" (1994- ), miniseri sci-fi berating tinggi "Taken" (2002) dan "Into the West" (2005). Karyanya yang paling impresif (untuk TV) adalah miniseri yang ditayangkan oleh HBO, "Band of Brothers" (2001), berkisah tentang tentara Amerika.

Namun, hasratnya yang terbesar adalah dalam bidang penyutradaraan. ia kemudian membuat film "A.I. Artificial Intellegence" (2001), film sci-fi yang kisahnya mirip dengan dongeng pinokio. Namun film ini gagal di pasaran. la kemudian menggarap "Minority Report" (2002) dan memerangkap Tom Cruise untuk bermain dalam film ini. Selanjutnya, ia menggaet bintang yang sedang bersinar pada masa itu, Leonardo DiCaprio untuk bermain dalam film "Catch Me If You Can," yang merupakan kisah nyata Frank Abagnale, Jr, orang termuda yang menjadi buronan FBI.

Spielberg kembali bekerjasama dengan Tom Hanks dalam film "The Terminal" (2004). Dalam film ini, Hanks bermain sebagai imigran asal Eropa Timur yang karena masalah politis terpaksa tertahan di airport New York sampai dokumen-dokumen miliknya disahkan. Spielberg kemudian membuat film sci-fi lainnya, yang merupakan remake karya H.G. Wells "War of the Worlds" (2005). Dalam penggarapan film ini, Ia kembali bekerjasama dengan Tom Cruise. Pada akhir tahun 2005, Spielberg membuat film "Munich" (2005), sebuah film yang berlatar olimpiade Munich, 1972. Untuk film ini, Spielberg bekerjasama dengan penulis naskah Eric Roth dan Tony Kushner, dengan harapan mereka dapat membuat naskah yang seimbang untuk mencegah terjadinya polarisasi kepentingan tertentu yang mungkin akan terjadi, mengingat ada hal-hal yang berbau politis di dalamnya. Film ini dibintangi oleh Eric Bana, Daniel Craig, Geoffrey Rush dan sejumlah bintang yang belum terkenal. (Rianti/pelbagai sumber)

dan pada akhirnya selalu ada pertanyaan, untuk apa pendidikan yang tingii dan mahal ketika kesemuanya itu tidak berguna? justru hal hal yang kita senangi bisa menghidupi kita...

salam untuk kehidupan anda

Rabu, 11 Juni 2008

superhero asli dari budaya sendiri

Pendawa Lima
Tokoh didalamnya adalah lima bersaudara putra dari Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti & Dewi Madrim.

Yang terbuang dari tahtanya, menderita, berjuang kembali mendapat tahtanya dalam perang besar "Barata Yudha" dengan melawan saudara sendiri Kurawa Seratus.

Dari kelimanya mempunyai sifat/karakter sendiri - sendiri, yang mungkin kita anggap biasa - biasa saja. Tapi ternyata, seperti saya bilang diawal, semua itu ada makna yang terkandung didalamnya.

Pendawa lima adalah penggambaran dari Manusia itu sendiri, diri kita sendiri, coba kita ulas :

1. Puntadewa (tertua pendawa)
Diceritakan sebagai orang jujur dan pintar, itu identik dengan mulut dan kepala manusia itu sendiri, dimana letak dari pintar berpusat di kepala itu sendiri, dan kata -kata di mulut.

2. Bima (kedua dari pendawa)
Berbadan raksasa, selalu berdiri tegak, lurus dan kokoh, walaupun di "paseban" (pertemuan dengan raja dan para pembesar) sekalipun, itu diibaratkan sebagai badan (dada/punggung.red), yang dimana akan lurus tanpa bisa ditekuk...(khan ngga ada kata - kata, menekuk dada, yang ada khan mengelus dada).

3. Arjuna (penengah pendawa)
Diceritakan dalam wayang dia beristri 999 cuman gagal sekali dalam kisah "Palguna dan Palgunadi", menggambarkan nafsu kejantanan dari lelaki.

4. Nakula dan Sadewa (Si Kembar)
Selain dari kepala, mulut, badan dan kemaluan, semua bagian manusia normal selalu dua (kembar) (e.g. kaki,tangan,telinga,mata,etc)

Jadi bisa dikatakan bahwa, Pendawa Lima adalah hakikat manusia (lelaki) itu sendiri (secara badani), dimana mereka satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain, jadi harus sinkron, tidak boleh bertentangan.

Pada ceritanya, disaat perang "Barata Yudha", Pendawa Lima mengalami tekanan dari orang terdekat mereka, dan karena kemulian mereka "Sri Kresna" harus memberi wejangan kepada mereka tentang darma seorang satria akan kebenaran. (diceritakan dalam kidung "Bhagawagita").

Lawan mereka adalah :
1. Kurawa seratus, yang merupakan saudara sepupu mereka sendiri, yang pada hakikatnya angka "seratus" adalah penggambaran dari banyaknya godaan - godaan duniawi itu sendiri, diceritakan kurawa adalah kumpulan orang - orang dengan variasi kesesatan.

Ini bisa di atasi oleh mereka, setelah mental mereka terbentuk lewat kidung "Bhagawagita" yang diceritakan oleh Sri Kresna

2. Karna, kakak Pendawa lain ayah. Dialah lawan terberat Pendawa, setelah kakek Bisma, tidak hanya kesaktiannya, tapi yang lebih penting disini, Karna adalah citra(gambaran) dari Pendawa itu sendiri, melawan Karna adalah melawan diri sendiri.

Dan, disaat kebingungan itu munculah pahlawan besar, putra Bima dengan Arimbi, satria gagah perkasa, otot kawat, tulang besi dan mampu terbang ke angkasa dengan kotang Ontokusumonya, dia adalah Gatotkaca.

Di saat pendawa, khususnya Arjuna sangat gelisah ketika akan menghadapi Karna, maka Sri Kresna segera mengutus Gatotkaca untuk melawannya, akaibatnya Gatotkaca gugur di tangan Karna, tapi setelah itu, Karna menjadi tidak berdaya tanpa Kunta-wijayadanu yang telah lenyap diperut gatotkaca.

Setelah gugurnya Karna, jalan Pendawa meraih kemenangan semakin lapang.

Summary :
Cerita itu mungkin banyak yang pernah mendengarnya, tapi banyak yang dari kita tidak sadar bahwa banyak hikmah dari cerita itu.

1. Pendawa Lima : adalah diri kita sendiri, secara badani maupun rohani.

2. Kurawa seratus : Dia adalah saudara sepupu Pendawa, dibesarkan bersama dan tumbuh bersama, mempunyai sifat-sifat kesesatan. Jumlahnya yang seratus adalah wujud dari hawa nafsu kita yang sedemikian banyaknya, dimana itu tidak bisa kita hilangkan karena, nafsu itu lahir, dan tumbuh kembang bersama kita.

3. Baratayudha : Adalah perang (besar) saudara antar darah barata, Pendawa melawan Kurawa. Perang ini harus terjadi karena tidak akan ada yang bisa mencegah, dan baru berakhir dalam kematian. Ini artinya adalah perang pada diri kita melawan hawa nafsu kita sendiri.

4. Sri Kresna : Tokoh yang selalu mendampingi Pendawa (tanpa ikut berperang). Dia adalah wujud dari Hati Nurani, yang selalu mengingatkan kita akan kebaikan, ketika kita dibimbangkan oleh hawa nafsu. Di perang Baratayudha, Kurawa tidak memperbolehkan Kresna ikut berperang, karena Kresna pasti menang. Demikian juga dengan kenyataannya, hati nurani pasti akan mengalahkan hawa nafsu.

5. Bhagawatgita : Sebuah kidung/kitab, disaat Pendawa (kita) sedang gelisah untuk menghadapi Kurawa (Nafsu), Kresna (Hati nurani) mengingatkan kita untuk bersandar pada Bhagawatgita, yang bisa kita artikan adalah sebuah kitab suci. Memberi perintah pada kita untuk membaca apapun kitab suci kita, entah Tripitaka, Wedhatama, Injil, Taurat, Al Quran, bila sedang gelisah/ bimbang diantara kebenaran dan kebatilan.

6. Karna : Adalah bayang - bayang ketakutan diri kita sendiri dalam menghadapi hidup, ketakutan yang terbesar dari kita seringnya adalah bayangan - bayangan menakutkan yang sebenarnya kita ciptakan sendiri.

Dari itu semua, tokoh Gatotkaca, adalah tokoh sentral dari semua itu.

Ketika diri kita (Pendawa) dalam kondisi klimak untuk menentukan siapa pemenang perang Baratayudha (perang hawa nafsu), ditambah lawannya adalah bayang-bayang ketakutan diri sendiri (Karna), maka Kresna (hati nurani) mengutus Gatotkaca untuk mengatasinya, dan berhasil, sehingga Pendawa memenangkan perang tersebut.

Gatotkaca / Gatotkoco ---> kalau dipisah menjadi Gatot & Koco, atau dalam bahasa jawa : "Gatokno karo Koco", Hadapkan dengan Kaca --> bahsa indonesianya.

Kalau Pendawa itu diri kita sendiri, dan ketika mengadapi segala kegelisahan atau kesukaran hidup, maka pahlawan diri kita sendiri adalah "Gatotkoco", atau Hadapkan dengan Kaca, siapa berdiri didepan kita bila kita hadapkan ke kaca , ..ya diri kita sendiri.

Jadi ketika kita dalam kebimbangan/kesusahan jangan lari kemana-kemana, karena pahlawan diri kita adalah diri kita sendiri

So, form now, you must be yourself..., Jadilah dirimu sendiri, ketika engkau akan melangkah kemanapun, jangan banyak mendengarkan orang lain, karena ini hidupmu, dirimu adalah guru terbaik bagi dirimu.